MENU Sabtu, 26 Jul 2025

Trail of the Kings 2025: Siap Menaklukkan Toba?

waktu baca 3 menit
Jumat, 25 Jul 2025 10:06 7 Admin

Samosir, Danau Toba – Trail of The Kings Lake Toba resmi diumumkan sebagai bagian dari kalender internasional UTMB World Series 2025. Adapun UTMB atau Ultra-Trail du Mont-Blanc, adalah ajang kompetisi ultramaraton di Chamonix, Perancis yang paling bergengsi dan kompetitif di dunia. 

Tahun ini, Pulau Samosir di Kawasan Dana Toba, Sumatera Utara resmi menjadi satu dari 54 tuan rumah pelaksanaan UTMB World Series 2025. Danau Toba menjadi satu-satunya daerah yang dipilih untuk melaksanakan UTMB World Series 2025 di Indonesia. Kompetisi trail run berskala internasional ini akan berlangsung pada 17–19 Oktober 2025, menyusuri lintasan-lintasan menantang di tengah keindahan bentang alam Danau Toba.

Pada 17 Oktober, rangkaian kegiatan akan dimulai dengan sejumlah agenda di kawasan Danau Toba. Mulai dari Tour de Samosir bersama pelari nasional dan internasional, sesi pengambilan race pack untuk kategori 100K, 60K, dan 28K, hingga race briefing dan jamuan makan malam untuk tamu undangan. Acara ini menargetkan kehadiran lebih dari 5.000 pelari dari 25 negara, mencakup pelari profesional hingga pemula yang ingin menjajal atmosfer trail run kelas dunia.

Makna Dibalik Trail of The Kings

Nama Trail of The Kings bukan sekadar simbol. Ajang kompetisi ini lahir sebagai penghormatan terhadap warisan sejarah masyarakat Batak. Dahulu, masyarakat Batak dikenal sebagai para pemimpin lokal atau “raja” yang berperan dalam membangun komunitas, menembus hutan, dan medan yang terjal. Melalui acara ini, semangat eksplorasi dan kepemimpinan itu dihidupkan kembali dalam bentuk perlombaan lintas alam.

18 Oktober 2025: Lintasan Penuh Adrenalin

Caldera Crown 100K

Titik rute dimulai dari Marianna Resort & Convention, Marclan Collection. Kategori ini merupakan tantangan utama dalam Trail of The Kings. Tak hanya menguji fisik dan mental, kategori ini juga menghadirkan prestise tinggi. Finisher akan menerima 3 Running Stones, yang dapat digunakan untuk mengumpulkan poin kualifikasi menuju UTMB® Mont-Blanc, salah satu ajang trail paling bergengsi di dunia.

Ultimate Expedition 60K

Rute pada kategori ini dimulai dari Waterfront City, Pangururan. Meski jaraknya lebih pendek, lintasan ini tetap menuntut kekuatan serta konsentrasi penuh. Pelari yang berhasil menyelesaikan lintasan ini akan menerima 2 Running Stones, sebagai bentuk apresiasi sekaligus peluang menuju panggung trail internasional.

King’s Ascent 28K

Masih dengan dimulai di Waterfront City, rute ini dirancang untuk pelari intermediate yang ingin mengasah kemampuan trail mereka. Jalur berbukit dan teknikal menjadi arena uji stamina dan teknik. Finisher berhak atas satu Running Stone sebagai simbol pencapaian.

19 Oktober 2025: Lintasan Ramah Pemula

Legacy Dash 10K

Digelar pada 19 Oktober 2025, kategori ini menyasar pelari rekreasional yang ingin mencicipi nuansa kompetisi internasional tanpa tekanan berat. 

Legend Leap 5K

Sama seperti Legacy Dash, kategori ini berlangsung pada 19 Oktober dan menawarkan pengalaman berlari yang lebih ringan namun tetap seru. Dirancang sebagai pintu masuk bagi siapa pun yang baru ingin mengenal trail run.

Kids Race

Juga digelar pada 19 Oktober, kategori ini ditujukan khusus untuk anak-anak. Lebih dari sekadar lomba, ini adalah bagian dari komitmen penyelenggara untuk mendorong semangat olahraga sejak dini dan membuka ruang bagi regenerasi trail runner masa depan.

Dari Toba untuk Dunia

Dukungan terhadap kegiatan ini datang dari berbagai pihak, baik nasional maupun internasional.  Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, menyebut bahwa kehadiran UTMB World Series ini akan memberikan dampak strategis, baik dari sisi pariwisata maupun ekonomi lokal. “Lanskap Danau Toba menawarkan pengalaman berlari yang tak tertandingi, dengan atmosfer budaya yang autentik,” ujar Jeffrey Edwards, Direktur Pelaksana Asia dari World Triathlon Corporation.

Dengan semangat kolaborasi dan visi jangka panjang, Trail of the Kings 2025 by UTMB bukan sekadar ajang kompetisi. Ini adalah panggung bagi budaya, daya tahan, dan keindahan yang tak lekang oleh waktu. Dari tanah Batak, dunia disapa melalui jejak sejarah, langkah berani, dan masa depan yang berlari maju.

Artikel ini juga tayang di Vritimes

Unggulan

LAINNYA