MENU Kamis, 03 Jul 2025

Mahasiswi Computer Science BINUS UNIVERSITY Tampil di WWDC 2025, Karyanya Dipuji Langsung oleh CEO Apple

waktu baca 2 menit
Kamis, 3 Jul 2025 09:00 8 Admin

Mahasiswi Computer Science BINUS University, Sherly Phangestu, mencatatkan prestasi membanggakan di ajang bergengsi Swift Student Challenge 2025 yang diselenggarakan oleh Apple. Karya inovatifnya, Plant Heroes, sebuah aplikasi edukatif berbasis visual untuk memahami zat pertumbuhan tanaman, terpilih sebagai Distinguished Winner, dan membawanya ke panggung dunia dalam acara Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) di Apple Park, Cupertino.

Tidak hanya menjadi satu dari 50 pemenang terpilih dari seluruh dunia, Sherly juga mendapat kehormatan luar biasa: menjadi satu dari 11 peserta yang terpilih untuk mempresentasikan langsung hasil karyanya di hadapan CEO Apple, Tim Cook. Dalam sesi tersebut, Tim Cook memberikan apresiasi tinggi terhadap Plant Heroes, 

menyebutnya sebagai pendekatan baru yang menarik dan berdampak dalam dunia pendidikan.

“Plant Heroes menghadirkan pendekatan baru yang menarik dan mudah diakses dalam belajar. Saya sangat terinspirasi melihat bagaimana teknologi digunakan untuk menciptakan pengalaman edukasi yang bermakna. Sangat menyenangkan bisa bertemu dengan Sherly, dan saya tidak sabar melihat karya hebat apa lagi yang akan ia ciptakan selanjutnya” ujar Tim Cook.

Ide Plant Heroes lahir dari pengalaman Sherly dan kakaknya yang mengalami kesulitan memahami materi Biologi di sekolah, terutama topik tentang hormon pertumbuhan tanaman. “Saya menyadari bahwa banyak pelajar visual seperti saya yang kesulitan memahami materi abstrak di buku pelajaran. Maka dari itu, saya ingin membuat aplikasi yang menyederhanakan proses belajar lewat cara yang lebih intuitif, menyenangkan, dan membekas,” ujar Sherly.

Melalui dukungan BINUS University dan pengalamannya di Apple Developer Academy @BINUS, Sherly berhasil menggabungkan kepekaan terhadap isu pendidikan dengan keterampilan teknis dalam pengembangan aplikasi berbasis Swift. Karya-karyanya tidak hanya mencerminkan kecerdasan teknologis, tetapi juga empati sosial—dari Ukulele Tuner yang membantu musisi, hingga aplikasi terapi untuk anak dengan Down syndrome dan lazy eye.

“Saya percaya teknologi adalah kanvas yang mampu melukis masa depan lebih cerah, terutama ketika diarahkan untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan. Ukuran kesuksesan teknologi bukan pada kompleksitas kodenya, tapi pada dampaknya dalam kehidupan nyata,” tutup Sherly.

Prestasi Sherly Phangestu tak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga bukti bahwa BINUS University melalui School of Computer Science konsisten mencetak talenta global yang mampu menjawab tantangan zaman dengan teknologi yang inklusif, inovatif, dan human-centered.

Buat kamu yang mau jadi generasi digital dan pembuat teknologi masa depan, gabung sekarang di Computer Science BINUS University, dan mulailah perjalananmu untuk ciptakan solusi masa depan melalui teknologi

Artikel ini juga tayang di Vritimes

Unggulan

LAINNYA