MENU Rabu, 16 Apr 2025

Koin Mantra Anjlok 90%! Ada Apa di Balik Kejatuhan Ini?

waktu baca 5 menit
Selasa, 15 Apr 2025 13:56 3 Admin

Dalam waktu kurang dari satu hari, harga token OM aset kripto yang menjadi bagian dari ekosistem blockchain Mantra mengalami penurunan yang sangat tajam. Nilainya merosot lebih dari 90 dalam kurun waktu 24 jam saja, dari yang sebelumnya berada di kisaran US$ 6,30, kini turun drastis menjadi di bawah US$ 0,50. Penurunan ini mengejutkan banyak pihak, terutama komunitas dan investor yang selama ini mengikuti perkembangan proyek Mantra.

Dampak dari kejatuhan harga token ini pun sangat signifikan terhadap keseluruhan valuasi proyek. Kapitalisasi pasar Mantra menyusut drastis, kehilangan lebih dari US$ 5,5 miliar hanya dalam sehari. Penurunan nilai ini memunculkan berbagai spekulasi di kalangan pengamat kripto, mulai dari kemungkinan adanya aksi jual besar-besaran hingga potensi masalah internal dalam proyek Mantra itu sendiri. Saat ini, para investor tengah menantikan klarifikasi resmi dari pihak pengembang untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Mengutip laporan dari Cointelegraph.com, penurunan tajam harga token OM ini memicu kepanikan di kalangan investor dan komunitas kripto. Banyak di antara mereka yang mengaku terkejut dan khawatir dengan peristiwa ini, bahkan ada yang menyebutnya sebagai salah satu insiden paling besar dalam sejarah pasar aset digital, setelah runtuhnya proyek LUNA dan platform kripto ternama, FTX. Keresahan ini semakin meluas di media sosial, di mana berbagai spekulasi dan teori mulai bermunculan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik kejatuhan harga OM.

Seorang investor yang dikenal dengan nama Gordon turut menyuarakan kekhawatirannya melalui unggahan di media sosial. Dalam pernyataannya, Gordon mendesak tim pengembang Mantra untuk segera memberikan penjelasan terbuka kepada publik terkait kondisi yang terjadi. Ia bahkan memperingatkan bahwa tanpa adanya klarifikasi yang jelas dan langkah cepat dari pihak proyek, harga OM bisa terus merosot hingga menyentuh titik nol. Lebih lanjut, ia menyebut insiden ini berpotensi menjadi salah satu kasus rug pull terbesar di industri kripto setelah kegagalan proyek LUNA dan keruntuhan platform FTX yang sempat mengguncang pasar global.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengembang Mantra mengenai penyebab anjloknya harga token OM. Beberapa media internasional, termasuk Cointelegraph, telah berupaya menghubungi tim Mantra untuk mendapatkan konfirmasi atau tanggapan terkait situasi tersebut. Sayangnya, sampai berita ini ditulis, belum ada respons ataupun klarifikasi yang diberikan, sehingga situasi masih dipenuhi ketidakpastian dan kekhawatiran di kalangan para investor maupun pengamat industri kripto.

Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian dan kepanikan di komunitas investor, salah satu pendiri proyek Mantra, JP Mullin, akhirnya memberikan pernyataan terbuka melalui media sosial. Melalui unggahannya, Mullin berusaha menenangkan para investor dengan menegaskan bahwa tim di balik Mantra masih aktif, tetap bekerja, dan tidak menghilang dari tanggung jawab. Ia menyatakan bahwa meskipun harga token OM mengalami penurunan drastis, proyek Mantra tetap berjalan, dan komunikasi dengan komunitas masih berlangsung melalui saluran resmi.

Mullin juga menjelaskan bahwa grup Telegram resmi Mantra masih aktif digunakan sebagai sarana komunikasi antar anggota komunitas dan tim pengembang. Menurutnya, semua aset token milik tim inti Mantra hingga kini masih berada dalam kendali penuh mereka, tanpa ada aktivitas mencurigakan yang mengindikasikan penarikan dana atau potensi tindakan curang. Hal ini disampaikannya untuk membantah rumor yang beredar soal kemungkinan rug pull atau penggelapan aset oleh pihak internal.

Sebagai bentuk transparansi kepada publik dan investor, Mullin bahkan membagikan alamat dompet digital resmi yang digunakan oleh tim Mantra. Tindakan ini dimaksudkan agar siapa pun bisa memverifikasi langsung status dan aktivitas dompet tersebut secara on-chain. “Kami masih di sini dan tidak akan ke mana-mana,” tulis Mullin dalam unggahannya, berusaha menegaskan komitmen timnya untuk tetap bertanggung jawab dan menghadapi situasi sulit ini bersama komunitas.

Ironisnya, kejatuhan drastis harga token Mantra terjadi hanya beberapa bulan setelah proyek Mantra mencatatkan sejumlah pencapaian penting yang sempat membuatnya disorot di industri blockchain. Pada bulan Januari lalu, Mantra berhasil menandatangani perjanjian strategis senilai US$ 1 miliar bersama perusahaan investasi ternama asal Timur Tengah, DAMAC. Kerja sama besar ini bertujuan untuk melakukan tokenisasi terhadap berbagai aset dunia nyata, termasuk properti mewah, pusat data, dan infrastruktur digital lainnya. Langkah tersebut dianggap sebagai gebrakan ambisius dari Mantra untuk memperluas utilitas token OM di luar ekosistem kripto murni, sekaligus menarik minat investor institusional dari sektor tradisional.

Tak berhenti di situ, pada bulan Februari, proyek Mantra kembali mencatat prestasi dengan meraih lisensi operasional resmi dari Virtual Assets Regulatory Authority (VARA), otoritas yang mengawasi industri kripto di Dubai, Uni Emirat Arab. Lisensi tersebut memungkinkan Mantra untuk menjalankan aktivitas bisnis aset digital secara legal di kawasan yang tengah berkembang pesat sebagai pusat keuangan digital global itu. Pencapaian ini sempat dianggap sebagai validasi penting atas kredibilitas dan potensi jangka panjang Mantra, sehingga saat itu banyak analis percaya bahwa proyek ini akan menjadi salah satu pemain besar di sektor tokenisasi aset dunia nyata. Kini, dengan kondisi harga token OM yang anjlok, para investor mempertanyakan nasib kelanjutan proyek ambisius tersebut.

Pergerakan harga Aset kripto, Saham Amerika Serikat, dan Emas Digital saat ini bisa kamu cek di aplikasi Nanovest. Jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi di Aset Kripto, Nanovest dapat menjadi pilihan kamu untuk mulai berinvestasi dan eksplor koin kripto lainnya, sebuah aplikasi investasi saham & kripto yang terpercaya dan aman yang dapat menjadi pilihan terbaik bagi para investor di Indonesia. Bagi para investor yang baru ingin memulai berinvestasi tidak perlu khawatir karena aset yang kamu miliki akan terjamin oleh perlindungan asuransi Sinar Mas sehingga terlindungi dari risiko cybercrime. Dan Nanovest juga telah terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI, sehingga aman untuk digunakan. Bagi para penggiat investasi yang ingin menggunakan Nanovest, aplikasi ini sudah tersedia di Play Store maupun App Store Anda.

Artikel ini juga tayang di Vritimes

Unggulan

LAINNYA