MENU Jumat, 14 Mar 2025

Telephonophobia: Ketakutan Generasi Z Terhadap Panggilan Telepon

waktu baca 3 minutes
Kamis, 6 Feb 2025 23:52 0 371 Admin

InDaily.co.id – Di suatu sore yang cerah, di sebuah kafe yang ramai, sekelompok anak muda dari Generasi Z berkumpul. Mereka duduk melingkar, masing-masing dengan ponsel di tangan, asyik dengan pesan teks dan media sosial. Di tengah obrolan, salah satu dari mereka, Rina, tiba-tiba menerima panggilan telepon. Dengan cepat, ia menatap layar dan mengernyitkan dahi. “Nomor tidak dikenal,” gumamnya, lalu mengabaikan panggilan itu.

Rina bukanlah satu-satunya. Banyak teman-temannya merasakan hal yang sama. Bagi mereka, mengangkat telepon adalah sebuah tantangan. Mereka lebih memilih berkomunikasi melalui pesan teks, yang memberi mereka kebebasan untuk merespons kapan saja tanpa tekanan. “Panggilan telepon itu bikin cemas,” kata Dika, salah satu temannya. “Kita harus berbicara langsung, dan itu bisa jadi awkward.”

Kecemasan ini, yang sering disebut “telephonophobia,” membuat mereka merasa tidak nyaman. Panggilan telepon sering kali diasosiasikan dengan kabar buruk atau situasi yang tidak menyenangkan. “Kalau ada yang telepon, pasti ada yang penting atau buruk,” tambah Rina. Mereka lebih suka menghindari situasi yang bisa menimbulkan ketegangan.

Di era digital ini, Gen Z tumbuh dengan teknologi yang memudahkan komunikasi. Mereka terbiasa dengan pesan singkat dan emoji, yang membuat interaksi terasa lebih ringan. “Ngomong langsung itu ketinggalan zaman,” ujar Dika sambil tertawa. Bagi mereka, panggilan telepon adalah cara komunikasi yang tidak efisien dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Saat matahari mulai terbenam, mereka melanjutkan obrolan dengan tawa dan canda, sepenuhnya terhubung melalui layar ponsel mereka. Dalam dunia yang serba cepat ini, Gen Z menemukan kenyamanan dalam komunikasi yang lebih santai dan fleksibel, menjadikan panggilan telepon sebagai pilihan terakhir. Dan di kafe itu, mereka sepakat: lebih baik chatting daripada angkat telepon. Di tengah kesibukan kota, di sebuah kafe yang dipenuhi aroma kopi, sekelompok anak muda dari Generasi Z berkumpul. Mereka duduk dengan santai, ponsel di tangan, terhubung melalui pesan teks dan media sosial. Suasana hangat dan akrab, namun tiba-tiba, salah satu dari mereka, Rina, menerima panggilan telepon. Dengan cepat, ia melihat layar dan mengernyitkan dahi. “Nomor tidak dikenal,” bisiknya, lalu mengabaikan panggilan itu.

Rina bukanlah satu-satunya yang merasa demikian. Teman-temannya, Dika dan Sari, juga merasakan hal yang sama. Bagi mereka, mengangkat telepon adalah sebuah tantangan yang menakutkan. “Kita lebih suka pesan teks,” kata Dika. “Dengan teks, kita bisa merespons kapan saja tanpa tekanan.”

Kecemasan yang mereka rasakan, yang sering disebut “telephonophobia,” membuat mereka merasa tidak nyaman. Panggilan telepon sering kali diasosiasikan dengan kabar buruk atau situasi yang tidak menyenangkan. “Kalau ada yang telepon, pasti ada yang penting atau buruk,” tambah Rina. Mereka lebih memilih untuk menghindari situasi yang bisa menimbulkan ketegangan dan kecanggungan.

Di era digital ini, Gen Z tumbuh dengan teknologi yang memudahkan komunikasi. Mereka terbiasa dengan pesan singkat dan emoji, yang membuat interaksi terasa lebih ringan dan menyenangkan. “Ngomong langsung itu ketinggalan zaman,” ujar Dika sambil tertawa. Bagi mereka, panggilan telepon adalah cara komunikasi yang tidak efisien dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Saat matahari mulai terbenam, mereka melanjutkan obrolan dengan tawa dan canda, sepenuhnya terhubung melalui layar ponsel mereka. Dalam dunia yang serba cepat ini, Gen Z menemukan kenyamanan dalam komunikasi yang lebih santai dan fleksibel, menjadikan panggilan telepon sebagai pilihan terakhir. Dan di kafe itu, mereka sepakat: lebih baik chatting daripada angkat telepon.

Dengan senyum di wajah mereka, mereka melanjutkan perbincangan, berbagi meme dan cerita lucu, tanpa perlu khawatir tentang tekanan untuk berbicara langsung. Di dunia yang terus berubah, mereka menemukan cara baru untuk terhubung, dan panggilan telepon hanyalah kenangan dari masa lalu yang perlahan-lahan terlupakan. (*)

Unggulan

LAINNYA