Tasikmalaya, InDaily.co.id – Sejak pagi, ribuan peserta sudah memadati kawasan Pondok Pesantren Suryalaya. Suara riuh sorak-sorai, tabuhan musik tradisional, dan langkah peserta berpadu menciptakan suasana penuh semangat. Inilah hari kesembilan sekaligus penutup pawai natura Milad ke-120 Pondok Pesantren Suryalaya, Selasa, 2 September 2025, yang menghadirkan lebih dari 3.000 peserta dari berbagai lembaga.
Dari anak-anak TK yang berbaris rapi dengan pakaian warna-warni, hingga mahasiswa yang tampil penuh percaya diri, semua larut dalam keceriaan. Bahkan jamaah pengajian, santri Inabah, serta alumni Latifah Mubarokiyah ikut berjalan, menambah meriah suasana. Tak hanya menjadi ajang perayaan, pawai ini juga menjadi momen kebersamaan lintas generasi.
“Alhamdulillah, kegiatan dari hari pertama sampai hari terakhir berjalan lancar. Semua panitia, baik yang bertugas di bidang keamanan, konsumsi, maupun dokumentasi, bekerja keras. Terima kasih atas dukungan semua pihak,” ungkap Kamaludin, panitia pelaksana, dengan wajah lega.
Ketua Umum Yayasan Serba Bakti Suryalaya, Drs. H. Denny, tampak terharu melihat kekompakan peserta.
“Perhatian dari seluruh lembaga sangat luar biasa. Mereka tidak hanya hadir, tapi juga menunjukkan kreativitas. Semoga momentum Milad ke-120 ini menguatkan semangat kita semua untuk terus berjuang meningkatkan kualitas pendidikan di bawah Suryalaya,” katanya.
Di sisi lain, para pimpinan perguruan tinggi turut memberikan pandangannya. Rektor IAILM, Dr. H. Asep Salahudin, dan Ketua STIELM, Dr. Khozin, menyebut pawai ini lebih dari sekadar perayaan tahunan.
“Milad ini adalah momentum kebangkitan. Ia meneguhkan kembali pesan Pangersa Abah Anom: Amalkan, Amankan, dan Lestarikan ajaran TQN. Kami percaya, di bawah kepemimpinan KH. Ahmad Masykur Firdaus Arifin, Suryalaya akan semakin maju,” tegas keduanya.
Bagi peserta, pengalaman ini memberikan kesan tersendiri. Siti Maesaroh, guru PAUD Serba Bakti, mengaku anak-anak didiknya begitu gembira bisa ikut serta.
“Mereka belajar banyak tentang kebersamaan, disiplin, sekaligus cinta pada pesantren. Walaupun capek berjalan, semua tetap semangat karena suasananya sangat meriah,” tuturnya.
Rahmat, salah satu alumni, juga berbagi kebanggaannya. “Saya datang bukan sekadar ikut pawai, tapi untuk menunjukkan rasa syukur dan cinta pada almamater. Ini saatnya kami para alumni memberi kembali, bukan hanya menerima,” ujarnya penuh haru.
Bendahara Umum Milad ke-120, Hj. Nia, menambahkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, semua terkendali dengan baik. Partisipasi ikhwan dan dukungan penuh kepada KH. Ahmad Masykur Firdaus membuat acara ini semakin bermakna,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua IKA Latifah Mubarokiyah, H. Asep Samsudin, menegaskan komitmen alumni. “Alumni yang sejati adalah mereka yang terus mengabdi setelah lulus. Milad ini menjadi pengingat akan tanggung jawab kita kepada pesantren,” katanya.
Meski pawai natura terakhir telah digelar, rangkaian Milad ke-120 Pondok Pesantren Suryalaya masih berlanjut. Kemeriahan yang ditorehkan lebih dari 3.000 peserta di hari kesembilan menjadi catatan manis: bahwa kebersamaan, kekompakan, dan kecintaan pada pesantren akan selalu hidup dari generasi ke generasi. (*)